Proses Pembuatan
1. Proses Pengelosan
a. Benang sutera diurai terlebih dahulub. Benang sutera dimasukkan ke roda pengelosanc. Benang digulung kedalam bentuk rol-rol kecil dengan mesin elektrik2. Proses Pemedangana. Setelah benang di kelos dan berbentuk rol maka rol disusun dalam tangga rol ± 80 rollb. Pemasangan alat pedangc. Benang dipedang 3 putaran 360ยบ dan per sab diikat dengan tali rafia
3. Proses Proses penggambaran sketsaa. Pembuatan sketsa gambar dilakukan dengan menggunakan tinta biasa, dengan bantuan alat yakni penggarisb. Sketsa dibuat berdasarkan permintaan pembeli4. Proses Pewarnaan sketsa/penggosokan gambara. Menyiapkan takaran warna yang akandigunakanb. Memanaskan air dan dicampur dengan pewarna yang telah ditakar sebelumya kedalam mangkuk kecilc. Benang yang telah dibuat sketsa kemudian digosok/diwarnai sesuai sketsa dan pemilihan warna disesuaikan dengan permintaand. Proses pewarnaan menggunakan alat kikir sebagai alat gosok5. Proses Pengikatan benanga. Benang diikat dengan tali sesuai dengan pola yang telah diwarnai dan tali dipotong kecil-kecilb. Setelah diikat kecil-kecil benang dilepas dari alat pedang sebelum dibawa ke proses pewarnaan benang6. Proses Pewarnaan benanga. Takar bubuk pewarna benang sesuai takaran yang digunakanb. Masukkan bubuk pewarna ke dalam air panasc. Benang dicelup sebentar di air panas tanpa warna terlebih dahulu agar air cepat meresap ke benangd. Angkat benang dan masukkan ke dalam air panas yang bercampur warna direndam selama 15-30 menit. Setelah selesai direndam benang diangkat lalu dicuci ke dalam air bersih biasa sampai sisa-sisa pewarnaan hilangf. Benang lalu ditiriskan sebelum dijemur7. Proses Pengeringan/penjemurana. Benang digantung dan diangin –anginkan sebelum dijemurb. Benang selanjutnya dijemur di atas sinar matahari digantung pada bambu sampai keringc. Sebagian benang menggunakan alat bantu pemeras air yakni benang ditarik perlahan dan dikencangkan pada bidang kayu lalu dijemurd. Benang di bolak-balik agar pengeringannya rata8. Proses Pelepasan ikatan benanga. Benang yang sudah dikeringkanb. Kemudian dilepas ikatan talinya, dengan menggunakan pisau kecil9. Proses Pengelosan benang coraka. Benang yang sudah kering dan dilepas ikatan talinya kemudian di kelos (digulung) untuk memasukkan benang ke dalam rol plastik untuk proses pengebooman dan rol-rol kayu untuk proses penenunan sesuai warna untuk memudahkan proses pengebooman.
10. Proses Penyekirana. Setelah menjadi gulungan, benang diletakkan dalam tangga rol untuk diproses menjadi boom benangb. Setelah itu gulungan benang diproses di alat pengebooman benang dengan dilapisi koran untuk memisahkan antara gulungan benang dengan gulungan benang yang lain11. Proses Penenunana. Gulungan benang yang disebut boom dipasang pada alat tenunb. Setelah dipasang di alat tenun kemudian benang ditenun dengan menggunakan alat tenun dan alat yang disebut peluru sebagai alat penyulam benangc. Jika dalam proses penenunan benang habis atau ganti corak, maka benang tersebut disambung atau digrayungyakni penyambungan dengan cara diplintir antara bagian ujung benang yang akan disambung
d. Kain tenun yang sudah jadi digulung di rol tenun
0 komentar:
Posting Komentar