Jumat, 23 November 2018

Proses Pembuatan Batik Tulis

Sebuah kain batik tulis bisa membutuhkan waktu ber hari – hari bahkan hingga berbulan – bulan untuk selesai. Hal ini dikarenakan semua proses pembuatan kain batik tulis dikerjakan secara manual menggunakan tangan para pengrajin. Mulai dari membuat sketsanya dengan pensil, pembatikan, hingga finishingnya. Semakin detail dan berwarna sebuah kain batik tulis, akan semakin lama proses pembuatannya.  Untuk itu jarang sekali ditemukan kain batik tulis yang berukuran panjang kecuali untuk keperluan tertentu.
Harga kain batik tulis juga biasanya lebih mahal dari jenis batik lainnya. Nah, faktor apakah yang membuat kain batik tulis bisa memiliki harga yang mahal? Mari kita lihat bagaimana proses pembuatannya.

Alat Dan Bahan Untuk Membuat Kain Batik Tulis
Seperti halnya pembuatan karya seni lainnya, dalam proses membatik juga membutuhkan alat – alat dan bahan. Berikut adalah beberapa alat dan bahan yang dibutuhkan untuk membuat batik tulis.
Kain Untuk Batik
Tidak semua kain dapat digunakan untuk membuat batik karena kerapatan, ketebalan, dan kehalusan tekstur sebuah kain dapat mempengaruhi hasil dari pembatikan. Kain yang biasa digunakan oleh para pengajin batik adalah kain Mori. Kain ini adalah kain tenun dari kapas jadi termasuk kedalam kategori kain katun.
Tidak hanya kain mori beberapa kain seperti kain katun, kain paris, dan kain sutera juga bisa digunakan untuk pembuatan batik.

Pengertian Kain Mori


Kain Mori yang digunakan sekarang ini kebanyakan adalah produk imort. Tetapi pada masa awal munculnya batik dulu para pengrajin masih menggunakan kain hasil tenuan sendiri. Sampai sekarang juga ada beberapa pengrajin yang memproduksi kain morinya sendiri tapi perbedaannya adalah biasanya para kain mori yang diproduksi pengrajin ini kain mori Blacu atau grey kasar dan belum diputihkan, sedangkan kain mori produk impor biasanya sudah melewati proses bleaching atau pemutihan.
Ada tiga jenis kain mori yang biasa digunakan untuk membatik, yaitu :
  1. Kain Mori Primissima
  2. Kain Mori Prima
  3. Mori Biru
Kain ini adalah jenis kain mori yang paling halus dan sering digunakan untuk membuat batik tulis halus. Di bawah kain mori primisima ada kain mori prima yang kualitasnya setingkat di bawah mori primisima dan memiliki kandungan kanji sebanyak 10%. Kain mori biru biasanya digunakan untuk pembuatan batik selain batik halus.
Kain Batik Katun
Selain kain mori, kain katun juga salah satu jenis kain yang biasa digunakan untuk membuat batik. Sama seperti kain mori, katun juga memiliki beberapa tingkatan mulai dari kain polisima yang paling bagus, dan kain katun primisima dan katun prima yang tingkatannya lebih rendah. Selain itu kain katun juga berbeda – beda jika dilihat dari teksturnya.
Kain Batik Paris
Kain ini sebenernya termasuk ke dalam jenis kain katun hanya saja seratnya lebih tipis tetapi tetap kuat. Selain itu kain paris memiliki tekstur yang lembut dan jatuh. Kain ini biasanya digunakan untuk selendang dan syal.
Kain Batik Sutera
Kain sutera terkenal dengan harganya yang tingg karena teksturnya yang sangat lembut dan nyaman saat dipakai. Kain ini biasanya digunakan untuk pakaian – pakainan istimewa saja bahkan sejak zaman dahulu. Sangat cocok dikominasikan dengan batik tulis dan jika dijual harganya bisa mencapai jutaan.
Canting Batik
Canting merupakan sebuah alat yang terbuat dari bahan tembaga dan bambu yang biasa dipakai untuk mengambil cairan hasil rebusan lilin malam dari dalam kompor lalu digunakan untuk membuat motif pada kain. Canting yang digunakan untuk membuat batik tulis biasanya memiliki gagang yang terbuat dari bambu.
Gawangan
Alat ini berbentuk seperti jemuran yang terbuat dari kayu dan digunakan untuk menggantung kain yang sedang dibatik.

Lilin “Malam”
Lilin atau yang biasa disebut dengan “malam” adalah salah satu bahan baku yang sangat penting dalam pembuatan batik. Malam ini digunakan untuk menutupi bagian kain yang tidak atau belum diwarnai.


Kompor dan Wajan
Kedua alat ini digunakan untuk merebus lilin “malam” hingga mencari agar bisa digunakan ditempelkan ke atas kain menggunakan canting.
Pewarna Kain
Jumlah pewarna yang akan digunakan untuk membuat batik biasanya tergantung dengan berapa warna yang akan dipakai dalam motif yang akan dibatik.

Proses Cara Pembuatan Batik Tulis

Membuat beragam motif batik tulis tidaklah mudah dan tidak sulit juga. Namun anda perlu sedikit sabar dan hati-hati karena bisa saja kesalahan dalam membuat motif atau proses lainnya membuat hasil akhir menjadi kurang bagus. Berikut ini adalah tahap – tahap pembuatan batik tulis :

  • Menggambar Motif  
Sebelum mulai menggunakan canting, biasanya motif yang akan dilukis digambar dulu di atas kain putih. Proses ini biasanya disebut dengan istilah “nyoret”, karena memang mencorat-coret kain sesuai dengan pola batik yang diinginkan menggunakan pensil. Motif yang di “coret” di atas kain bisa gambar apa saja mulai dari motif klasik, motif modern, atau bahkan motif kreasi sendiri seperti “line-art” wajah, mobil, binatang kesayangan, dan lain – lain.

  • Melukis Pola Batik di Atas Kain
Setelah motif batik selesai digambar menggunakan pensil, proses selanjutnya adalah melukis pola tadi menggunakan canting yang sudah diisi cairan malam. Malam yang sudah dicairkan dengan cara direbus, kemudian diambil menggunakan canting dan ditorehkan ke atas kain mengikuti pola yang sudah digambar tadi. Proses ini biasa disebut dengan istilah “Ngrengrengi”.

  • Mewarnai Kain Batik
Ada beberapa teknik pewarnaan dalam membuat batik. Untuk kain batik yang hanya memiliki satu warna biasanya pewarnaan cukup dengan mencelupkan kain yang polanya sudah diberi lilin malam. Nantinya bagian kain yang tertutupi malam akan tetap berwarna putih sedangkan warna yang tidak tertutupi warna akan berwarna sesuai dengan warna cairan pewarna. Teknik ini biasanya disebut dengan teknik celup.
Cara kedua biasanya digunakan untuk kain batik yang memiliki warna lebih dari satu atau multi warna. Teknik ini biasanya disebut dengan teknik coletan. Kain yang pola motif batiknya sudah ditutupi dengan malam tadi dibentangkan di atas bidang datar kemudian kain mulai di “colet”I pewarna dengan menggunakan kuas atau alat yang lain.

  • Mloroti Malam
Setelah proses – proses di atas selesai, tahap selanjutnya adalah menghilangkan lilin “malam” yang ada pada kain. Proses ini biasanya disebut dengan “ngloroti”. Caranya dimulai dengan memeasak air hingga mendidih, kemudian kain yang sudah selesai melalui tahap pewarnaan akan direbus menggunakan air ini. Dengan begitu malam yang menutupi kain akan ikut mencair dan motif batik akan terlihat.
Proses pewarnaan teknik celup sebenarnya tidak hanya untuk mewarnai kain batik dengan satu warna tetapi juga bisa digunakan untuk mewarnai batik yang memiliki banyak warna. Caranya adalah kain yang sudah melewati proses pewarnaan pertama akan dibatik kembali dan kemudian dicelupkan ke warna kedua dan begitu seterusnya sebanyak jumlah warna yang diinginkan. Setelah itu baru dilakukan proses pelorotan malam. Tingkatan warna pada proses celup ini biasanya memberikan warna yang lebih terang terebih dahulu baru kemudian warna yang lebih gelap.
Demikianlah tadi proses pembuatan batik tulis, sekiranya anda ingin mengetahui artikel tentang ragam motif batik pekalongan, anda bisa mencarinya di website ini. Tahukah anda bahwa diwebsite ini anda bisa melakukan pembelanjaan dengan cara menghubungi nomor yang tercantum di artikel tersebut. Semoga informasi yang kami sampaikan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan anda seputar batik.

0 komentar:

Posting Komentar