Minggu, 25 November 2018

Proses Pembuatan Celana Jeans

Jeans adalah celana yang terbuat dari denim atau kain dungaree. Seringkali istilah “jins”mengacu pada gaya tertentu celana, yang disebut “blue jeans” dan diciptakan oleh JacobDavis dan Levi Strauss pada tahun 1873. Mulai tahun 1950-an, jeans, awalnya dirancang untuk koboi, menjadi populer di kalangan remaja.

Tau gak? Kalo jeans berbahan dasar dari kapas yang diolah secara modern hingga menghasilkan jeans berkualitas, kuat dan tahan lama. Gimana sih sebenarnya proses pembuatan jeans? Yuk tonton video Friday kali ini untuk lebih tahu proses pembuatan celana jeans.

Sejarah Celana Jeans


Celana Jeans pertama kali dibuat di Genoa, Italia tahun 1560-an. Jeans biasa dipakai oleh angkatan laut. Celana yang biasa disebuat orang Perancis dengan “bleu de Génes“, yang berarti biru Genoa ini, meski pertama kali diproduksi dan dipakai di Eropa, tetapi sebagai fashion, jeans dipopulerkan di AS oleh Levi Strauss, pria yang mencoba mencari nasib baik ke San Francisco sebagai pedagang pakaian. Ketika itu, AS sedang dilanda demam emas.

Bisnis Jeans Yang Menguntungkan

Bisnis Jeans/Denim

Sampai hari ini Trend mode celana jans ternyata masih sangat familiar di seluruh kalangan masyarakat.Produk fashion yang dipopulerkan oleh Leviss Strauss pada tahun 1872 di Amerika Serikat tersebut,kini tak hanya dikenakan oleh para buruh di negara asalnya,namun telah berkembang pesat di berbagai penjuru dunia dan menjadi salah satu ikon mode pakaian santai yang tak pernah lekang dimakan oleh zaman.

Jumat, 23 November 2018

Macam Macam Sarung di Indonesia

Percampuran budaya yang terjadi di Indonesia membuat motif dari kain sarung menjadi semakin beragam. Artikel berikut akan membahas tentang macam macam sarung di Indonesia:
1. Sarung Tenun Betawi
Dari namanya saja kita telah mengetahui bahwa sarung tersebut berasal dari suku Betawi. Motif sarung kotak – kotak dengan perpaduan warna yang lembut. Sarung menjadi ciri khas orang – orang Betawi dengan mengenakannya melingkar di leher mereka. Hal tersebut sudah ada sejak ajaran Islam masuk ke tanah Jawa terutama Betawi. Banyak tokoh – tokoh pencak silat seperti si pitung, abang jampang yang selalu mengenakan sarung di pundak atau melingkar di leher mereka.

2. Sarung Tenun Goyor
Masih di Pulau Jawa, sarung tenun goyor berasal dari salah satu desa di Kecamatan Pecangan, Kabupaten Jepara yaitu desa Troso. Sarung tenun goyor memiliki motif yang beragam. Sarung tenun goyor yang dihasilkan oleh desa Troso ternyata tidak hanya di jual di Indonesia saja, akan tetapi sudah mampu mencapai daratan Afrika dan Timur Tengah.

Proses Pembuatan Sarung Tenun

Proses Pembuatan

1. Proses Pengelosan
a. Benang sutera diurai terlebih dahulub. Benang sutera dimasukkan ke roda pengelosanc. Benang digulung kedalam bentuk rol-rol kecil dengan mesin elektrik2. Proses Pemedangana. Setelah benang di kelos dan berbentuk rol maka rol disusun dalam tangga rol ± 80 rollb. Pemasangan alat pedangc. Benang dipedang 3 putaran 360º dan per sab diikat dengan tali rafia

Peluang Bisnis Sarung

Sarung atau sepotong kain lebar berbahan katun, polyester atau bahkan sutera yang dililit di pinggang hingga bagian bawah tubuh telah lama dikenal masyarakat di Indonesia dan sekitar pulau-pulau Pasifik.
Di Indonesia, penggunaan sarung identik dengan umat Muslim saat beribadah dan sebagai pelengkap busana daerah tertentu. Sarung bahkan pernah simbol perjuangan melawan budaya Barat yang dibawa para penjajah.
Namun, sarung nyatanya tak semata menjadi bagian dari pelengkap pakaian atau ibadah saja. Berikut 5 fakta unik penggunaan sarung di Indonesia, melansir dari Republika.co.id, Jumat (10/02/2017):

SEJARAH BATIK DI KOTA BATIK

Meskipun tidak ada catatan resmi kapan batik mulai dikenal di Pekalongan, namun menurut perkiraan  batik sudah ada di Pekalongan sekitar tahun 1800. Bahkan,  motif batik Pekalongan sudah  dibuat tahun 1802; seperti motif pohon kecil berupa bahan baju. Namun perkembangan yang signifikan diperkirakan terjadi setelah perang besar pada tahun 1825-1830 di kerajaan Mataram yang sering disebut dengan perang Diponegoro atau perang Jawa. Dengan  terjadinya peperangan ini mendesak keluarga kraton serta para pengikutnya banyak yang meninggalkan daerah kerajaan. Mereka kemudian tersebar ke arah Timur dan Barat. Kemudian di daerah-daerah  baru itu para keluarga dan pengikutnya mengembangkan batik.