Jumat, 23 November 2018

Peluang Bisnis Sarung

Sarung atau sepotong kain lebar berbahan katun, polyester atau bahkan sutera yang dililit di pinggang hingga bagian bawah tubuh telah lama dikenal masyarakat di Indonesia dan sekitar pulau-pulau Pasifik.
Di Indonesia, penggunaan sarung identik dengan umat Muslim saat beribadah dan sebagai pelengkap busana daerah tertentu. Sarung bahkan pernah simbol perjuangan melawan budaya Barat yang dibawa para penjajah.
Namun, sarung nyatanya tak semata menjadi bagian dari pelengkap pakaian atau ibadah saja. Berikut 5 fakta unik penggunaan sarung di Indonesia, melansir dari Republika.co.id, Jumat (10/02/2017):

1. Ayunan anak

Di beberapa daerah, sarung dijadikan ayunan anak-anak bila tak ada ayunan kelambu. Tak hanya itu, anak-anak juga memanfaatkan sarung yang dikenakan ayahnya untuk berayun-ayun. Anda pernah melakukannya kala kecil dulu?    

2. Topeng ninja

Di era 90-an, anak-anak memodifikasi sarung untuk dijadikan penutup kepala saat bermain peran sebagai ninja layaknya di Jepang. Mereka melompat-lompat mengenakan topeng ninja berbahan sarung.

3. Senjata

Dalam kisah pendekar-pendekar Betawi, sarung kerapkali digunakan sebagai senjata. Anak-anak juga menggunakan sarung saat bermain perang-perangan seusai shalat. Biasanya mereka akan mengepalkan sarung untuk dipukulkan pada lawannya.

4. Pembungkus pakaian

Mengutip dari Antaranews, dahulu, permukaan sarung yang luas digunakan sebagian orang membungkus pakaian saat bepergian. Kini, masihkah kamu melihatnya?

5. Alas darurat 

Terkadang, sebagian orang menggunakan sarung sebagai alas duduknya kala tak menemukan alas lainnya. Kamu pernah melakukannya? 
Peluang Bisnis Sarung
Bagaimanapun, sarung sudah menjadi salah satu bagian dari tradisi dan gaya hidup masyarakat Indonesia. Hal ini pula yang menjadikan sarung sebagai salah satu produk bisnis laris di Indonesia. Terlebih ketika momen Ramadhan dan Lebaran tiba.
Di Pasar Tanah Abang misalnya, sebelum dan selama bulan Ramadan permintaan sarung mulai meningkat. Periode Ini berlangsung mulai dari 2 bulan sebelum bulan Ramadan hingga 1 bulan pada saat Ramadan.
Pedagang sarung musiman disana bahkan ada yang bisa meraup omzet hingga Rp 300 juta selama periode 3 bulan tersebut. 
Untuk kamu yang tertarik untuk memulai bisnis berjualan sarung, ada tiga tips yang bisa membantu kamu:
  • Pertama, perhatikan jenis bahan dari produk yang akan kamu beli. 
  • Kedua pilihlah bahan dengan jenis bahan yang nyaman untuk digunakan sehari­- hari.
  • Ketiga kamu perlu membandingkan harga pasar dan jualah barang kamu dengan harga yang sesuai.

0 komentar:

Posting Komentar